Minggu, 26 April 2020

Perubahan Sosial Pendorong Dinamika Kehidupan Sosial

Mas Sugeng
Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai-nilai sosial, norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia. Semua yang ada di muka bumi akan berubah. Mungkin dari sisi jumlah yang akan bertambah atau berkurang. Mungkin pula sesuatu akan membaik atau memburuk. Perubahan itu suatu keniscayaan yang berlaku langgeng. Perubahan sosial menjadi bukti berlangsungnya dinamika kehidupan sosial.

A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan masyarakat sangat mungkin terjadi karena individu menjadi unsur penting dari keberadaan masyarakat. Ketika individu berubah, masyarakat pun akan berubah. Proses ini dikenal dalam sosiologi sebagai perubahan sosial (sosial change).

Selo Soemardjan seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989) mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Beberapa ahli sosialogi yang lain juga memberikan pengertian mengenai perubahan sosial, seperti :
  1. Karl Marx: Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. 
  2. Gillin: Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. 
  3. William F. Ogburn: Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.  
  4. Raja: Pengertian perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial. 
  5. Kingsley Davis: Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 
  6. Mac Iver: Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.  
  7. Emile Durkheim: Perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
  8. Samuel Koenig: Perubahan sosial adalah modifikasi dari pola kehidupan masyarakat. 
Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai Perubahan Sosial Pendorong Dinamika Kehidupan Sosial
Dilihat dari akibat yang timbul, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu progress dan regress.
  1. Progress merupakan perubahan sosial yang membawa kemajuan terhadap kehidupan masyarakat. Bentuk progress berupa planned progress serta unplanned progress. Planned progress merupakan kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh masyarakat misalnya listrik masuk desa. Sedangkan unplanned progress dimaknai sebagai kemajuan yang tidak direncanakan oleh masyarakat. misalnya meningkatnya kesuburan lahan pertanian karena lava yang dimuntahkan gunung berapi saat meletus.
  2. Regress dimaknai sebagai perubahan sosial yang membawa kemunduran terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, peperangan yang berakibat hancurnya harta benda, jatuhnya korban jiwa, dan tercerai-berainya sanak saudara.

2. Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Soerjono Soekanto (1989) menunjukkan ciri-ciri perubahan yang berlangsung itu, antara lain:
  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami perubahan, baik secara lambat ataupun secara cepat.
  2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembaga-lembaga sosial itu bersifat interdependen, maka perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial itu sukar diisolir.
  3. Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi selama beberapa saat. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai baru.
  4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spirituil saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

3. Proses Perubahan Sosial
Alvin L. Bertrand mengatakan bahwa proses awal dari perubahan di dalam masyarakat adalah karena komunikasi. Dengan demikian, perubahan menyangkut masalah penyebarluasan gagasan-gagasan, ide-ide, dan keyakinan-keyakinan, maupun hasil-hasil budaya yang berupa fisik. Proses penyebarluasan suatu ide atau gagasan, keyakinan serta hasil-hasil budaya yang berupa fisik, menyangkut beberapa faktor atau unsur penting berikut ini.
  1. Inovasi, yaitu ide baru, tidak pandang apakah itu merupakan hasil ciptaan yang dihasilkan belum lama ini atau yang dihasilkan sebelumnya itu.
  2. Komunikasi, yaitu interaksi yang berlangsung sewaktu orang yang satu mengomunikasikan dan melontarkan suatu ide baru kepada orang lain, baik secara langsung atau tidak langsung.
  3. Sistem (sistem-sistem) sosial di mana individu (individu-individu) bertindak dalam kaitannya dengan inovasi tertentu.
  4. Unsur waktu, orang-orang yang bisa menerima inovasi baru dengan mudah, memiliki ciri-ciri berlainan dari orang-orang yang membutuhkan waktu-waktu dan menerima inovasi.

4. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Terdapat berbagai bentuk-bentuk perubahan sosial antaralain sebagai berikut..
  1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat dan Perubahan Sosial Secara Cepat. Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu.. Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
  2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan Sosial Kecil  Bentuk perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan.  Bentuk perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.  
  3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan Perubahan Sosial yang tidak direncanakan. Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan persiapan yang matang dan  perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan adalah program keluarga berencana (KB)  Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru. 
  4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Perubahan Sosial yang tidak Dikehendaki. Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat tersebut. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah perencanaan aturan yang disetujui dalam rapat.  Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.

4. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan. Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perubahan sosial.

a. Faktor-Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi.
  1. Perubahan Jumlah Penduduk. Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Penduduk yang padat lebih cepat berubah struktur dan kultur masyarakatnya dibandingkan dengan yang kurang padat.
  2. Penemuan-Penemuan Baru. Penemuan menambahkan atau mengembangkan suatu kebudayaan dalam masyarakat. Penemuan unsur kebudayaan yang baru disebut discovery. Invention adalah discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh masyarakat.
  3. Konflik Dalam Masyarakat. Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial. Konflik di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi konflik antara Individu dengan Individu, antara individu dan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan antargenerasi.
  4. Pemberontakan atau Revolusi. Revolusi terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat tersebut. Revolusi menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktornya adalah dari alam, peperangan, dan pengaruh dari masyarakat lain.
  1. Alam. Faktor dari alam adalah faktor yang tidak dapat dihindari karena itu merupakan kehendak Tuhan. Faktor dari alam bisa berupa bencana alam atau perubahan iklim. Sehingga masyarakat harus beradaptasi dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan tempat tinggalnya.
  2. Peperangan. Peperangan tentu akan menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus menerima ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran dalam masyarakatnya.
  3. Pengaruh dari Masyarakat Lain. Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik salah satunya adalah pertukaran kebudayaan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.