Selasa, 08 September 2020

SEKILAS TENTANG JERUK MANIS BERASTAGI


Sebenarnya jeruk manis brastagi merupakan jenis jeruk WNO (washington navel orange). Karena banyak ditanam di Brastagi, Sumatera Utara, akhirnya masyarakat setempat menyebutnya dengan jeruk manis brastagi. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan agak halus. Ujung buah bundar dan berpusar. Kulit buah berwarna kuning mengilat dan sulit dikupas bila matang. Ketebalan kulit buah sekitar 3,9 mm. Daging buah bertekstur lunak, mengandung banyak air, dan berwarna kekuningan. Rasa daging buahnya sangat manis dan baunya harum. Umumnya jeruk manis brastagi tidak berbiji. Ukuran jeruk ini tergolong besar, beratnya antara 250-350 g per buah. Tanaman jeruk ini berupa pohon dengan tinggi antara 3-10 m. Tajuk tanamannya bulat dengan kerimbunan sedang. Batangnya mempunyai duri yang kuat. Percabangannya tegak, tetapi tidak setegak jeruk keprok. Cabang muda umumnya pipih bersudut, warnanya hijau tua agak mengilat, dan halus tanpa bulu. Namun, sesudah tua cabang ini berubah bentuk menjadi agak bulat atau silindris. Biasanya pada kulit batang terdapat retak-retak halus dan terkadang memiliki duri panjang. Duri-duri ini umumnya berwarna hijau tua dan terletak di sudut ketiak daun. Daun jeruk manis berbentuk elips atau bulat telur dengan panjang antara 5-15 cm dan lebar 2-8 cm. Ujung daun meruncing atau tumpul dan umumnya sedikit berlekuk ke dalam. Tepi daun bergerigi halus. Permukaan daun bagian atas tidak berbulu, berwarna hijau tua mengilat, dan bersernburat titik-titik kuning muda. Permukaan daun bagian bawah tidak berbulu, berwarna hijau muda sampai hijau kekuningan, dan bersemburat titik-titik hijau tua. Tangkai daun pendek dan berbentuk setengah bulat dengan warna hijau muda pada bagian bawah dan hijau tua pada bagian atas. Daun jeruk ini memiliki sayap berbentuk bulat telur terbalik memanjang dengan ukuran panjang 0,5-3,5 cm dan lebar 0,2-1,5 cm.




Manfaat

Jeruk manis di Asia Tenggara umumnya dimakan dalam keadaan segar, tetapi di Brazil dan Florida 90% dari produksi diolah menjadi sari buah; kedua tempat itu merupakan produsen terbesar. Daging buah dan molasisnya digunakan sebagai pakan ternak; pektin dan minyak atsiri dibuat dari kulit buahnya.

Syarat Tumbuh

Jeruk dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun, tanaman ini akan memberikan hasil optimum bila ditanam di lokasi yang sesuai. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini yaitu dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut. Sedangkan yang ditanam di atas ketinggian tersebut rasa buahnya lebih asam. Suhu optimum yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-30° C. Sedangkan sinar matahari harus penuh agar produksinya optimum. Tanah yang disukai tanaman jeruk ialah jenis tanah gembur, porous, dan subur. Kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1,5 m pada musim kemarau dan tidak boleh kurang dari 0,5 m pada musim hujan. Tanah tidak boleh tergenang air karena akar akan mudah terserang penyakit. Tanah yang baik untuk tanaman jeruk harus ber-pH 5-6. Curah hujannya yang cocok berkisar antara 1.000-1.200 mm per tahun dengan kelembapan udara 50-85%.

Pedoman Budidaya

Penyambungan merupakan cara perbanyakan yang disenangi. Kerapatan tanam bervariasi dari 200-400 pohon/ ha, misalnya jarak tanam 5 m x 6 m (333 pohon/ ha). Lubang tanam yang berukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm dibuat jika drainasenya memadai; jika tidak demikian, maka jarak tanam 40-50 cm lebih baik. Lapisan atas tanah disimpan terpisah dan kemudian dikembalikan ke bagian atas. Satu kilogram fosfat batu karang dimasukkan ke dasar lubang tanam itu. Pohon jeruk ini ditanam dl atas guludan tanah yang dinaikkan setinggi 10 cm. Setelah tanah dirapikan, tanaman yang ditanam harus tetap berada lebih atas daripada permukaan tanah, maksudnya untuk mengurangi risiko serangan penyakit busuk akar.
Pemeliharaan

Penyiraman diperlukan selama periode kering setelah penanaman; setiap pohon hendaknya masingmasing memperoleh 10 liter air per minggu. Di daerah yang basah diperlukan adanya tanaman penutup tanah, guna melindungi tanah dari erosi. Keperluan pupuk dapat dihitung dari analisis tanah dan daun. Petani jeruk hendaknya belajar untuk mengenal defisiensi, yang paling sering terjadi adalah defisiensi zink dan magnesium. Defisiensi zink dapat dikenal dari adanya daerah yang mengering dl antara tulang daun muda yang sempit. Penyemprotan dengan zink sulfat (5 kg plus 1,7 kg kapur cair dalam 100 1 air untuk penyemprotan volume rendah untuk 200 pohon) mampu menghilangkan belang-belang dengan segera, tetapi harus diulangi dua kali setahun untuk menjaga agar tidak terjadi lagi. Defisiensi magnesium menyebabkan warna perunggu: daun (termasuk juga tulang-tulangnya) berubah menjadi kuning mulai dari atas ke bawah, lalu rontok. Dalam kasus yang gawat, hanya satu-dua daun yang berada di ujung cabang yang tertinggal. Batu kapur dolomit dan/atau magnesium sulfat dapat menyembuhkan defisiensi ini, tetapi memakan waktu 1 atau 2 tahun sebelum semua gejala hilang. Nitrogen tidak diperlukan di dalam pupuk jika ditanam kudzu sebagai satu tanaman penutup tanah yang balk. Sedikit fosfat, kira-kira 50 kg/ha setiap 3 tahun sekali diperlukan, kalium hendaknya diberikan, kecuali jika tanah itu kaya akan unsur ini. Jika musim kemarau lebih dari 3 bulan, pengairan diperlukan (100 mm air setiap 3 minggu).

Hama dan Penyakit

kultivar ini cukup resisten terhadap penyakit busuk akar

Panen dan Pasca Panen

Jeruk manis matang 6-9 bulan setelah bunga muncul. Jeruk manis ini berada dalam kondisi terbaik pada saat dipetik; karena jeruk ini tidak mengandung kanji, tidak ada pasca-matang seperti pada apel dan pisang. Kematangan buah dapat dikira-kira dari perbandingan antara TSS (jumlah padatan terlarut) yang dihitung dalam derajat Brix (B) dan persentase asam sitrat (A). Di wilayah subtropik nisbah B/A = 8, umumnya digunakan sebagai standar minimum, tetapi untuk daerah tropik angka 10-16 sangat mungkin merupakan standar yang lebih balk. Pada nisbah B/A di atas 20, buah jeruk ini menjadi terlalu manis untuk sebagian besar konsumen. Buah jeruk manis tidak boleh dipetik dengan cara ditarik ke bawah, tetapi hendaknya dengan gerakan ibu jari memutar ke atas (memelintir). Satu orang mampu memetik buah sampai 1500 kg per hari. Diperlukan tangga yang balk, kantung pemetik, dan peralatan lain.